Kamis, 04 Oktober 2012

Dampak Kapitalisme dalam Masalah Kemiskinan


Oleh Syadza Alifa
Mahasiswi FISIP UI Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial

Masalah kemiskinan merupakan masalah serius yang dihadapi oleh seluruh Negara di dunia. Tidak peduli Negara Adidaya atau Negara Dunia Ketiga, angka kemiskinan selalu menjadi indikator baik atau buruknya pembangunan di suatu Negara. Ironisnya, angka kemiskinan setiap tahun tidak menurun secara signifikan, yang ada justru semakin bertambah. Saat ini, beberapa Negara yang sedang krisis ekonomi mengalami peningkatan angka pengangguran yang cukup tinggi. Hal ini tentu berpengaruh pada meningkatnya angka kemiskinan.
Membicarakan masalah kemiskinan ini erat kaitannya dengan kapitalisme. Pembangunan di seluruh dunia memang telah terwarnai dengan kapitalisme yang kental. Banyak pihak yang mengagungkan kapitalisme karena kapitalisme mengedepankan demokrasi liberal, hak azasi manusia dan ekonomi pasar bebas. Beberapa Negara menganggap kapitalisme sebagai ideologi pembangunan yang ideal. Mereka bahkan menganggap hanya melalui cara kapitalisme saja kebahagiaan dan kesejahteraan umat manusia dapat dicapai.
Beberapa tokoh seperti Milton Friedman dan Fukuyama berpendapat bahwa pembangunan ekon omi yang maju dapat dicapai jika peran Negara diminimalisir dan kekuasaan bisnis diutamakan. Ciri peran minimal Negara dan pengutamaan kekuatan bisnis ini merupakan ciri dari kapitalisme. Bisa kita saksikan banyak Negara yang mengimplementasikan kapitalisme di negaranya. Kapitalisme memang menjadi ideologi yang kuat di hampir seluruh Negara di dunia, bahkan sanggup mengalahkan ideologi lainnya. Namun demikian, setelah kapitalisme memonopoli hampir seluruh sistem ekonomi, kini semakin banyak pengamat yang menggugat apakah sistem yang didasari persaingan pasar bebas ini mampu menjawab berbagai permasalahan nasional maupun global. Masalah seperti perusakan lingkungan, meningkatnya kemiskinan, melebarnya kesenjangan sosial, meroketnya pengangguran, dan merebaknya pelanggaran HAM serta berbagai masalah degradasi moral lainnya ditengarai sebagai dampak langsung maupun tidak langsung dari beroperasinya sistem ekonomi kapitalistik.
Dalam Kapitalisme, terdapat dua kelas yang selalu bertentangan dimana kelas borjuis atau pemilik modal dan kelas pekerja (prolektar). Menurut pandangan Marx, pengejaran keuntungan merupakan hal yang hakiki dalam kapitalisme. Dengan modal sekecil-kecilnya untuk mendapatkan untung yang sebesar-besarnya. Untuk mengejar nilai surplus yang dapat meningkatkan modal, perpanjangan hari kerja dan eksploitasi buruh merupakan salah satu cara yang digunakan kapitalis. Untuk menekan biaya produksi, penurunan upah sampai dibawah nilainya pun dipaksakan oleh pengusaha. Upah buruh disesuaikan dengan nilai pakai, namun tidak sebanding dengan nilai tukar yang ada di pasar untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya, hal tersebut tmembuat buruh tetap hidup dalam kemiskinan. Kondisi di atas disebut oleh Mark sebagai ‘pemfakiran (pauperisation) atau ‘pemelaratan’ (emiseration). Disparitas relatif yang terus membesar antara kelas pekerja dan kelas kapitalis ketika kelas kapitalis terus menimbun kekayaan, upah kaum buruh tidak pernah dapat naik untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, dan dipaksa untuk hidup dalam kemiskinan, sehingga keberadaan mereka akan menjadi ‘penduduk surplus relatif’ bagi kapitalis. Ironisnya, negara hanya berperan sebagai penjaga malam guna menjamin mekanisme pasar berjalan lancar dan campur tangan negara yang terlalu besar dianggap hanya akan mengganggu beroperasinya pasar. Patokan tindakannya akan bercorak utilitarianistik, asas “sebesar-besarnya manfaat dari sekecil-kecilnya pengorbanan”. Kapitalisme menyebabkan kemiskinan karena kapitalisme memiliki ciri khas persaingan bebas, liberalisasi dan sekulerisme adalah ciri khas dari sistem kapitalis yang dianggap “tanpa nurani”.
Daftar Pustaka                        :

Giddens, Anthony. 1985. Kapitalisme dan Teori Sosial Modern : Suatu Analisis terhadap Karya

Tulis Marx, Durkheim dan Max Weber. Jakarta : Universitas Indonesia

23 September 2012 pukul 03.07

Tidak ada komentar:

Posting Komentar